Header Ads

Masjid Pagagan

Sejarah Desa Pagagan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan

                SEJARAH DESA PAGAGAN

Sejarah Desa Pagagan  diambil dari nama pagagan yang berasal dari sejenis tumbuhan yang pada zaman dahulu banyak tumbuh di daerah ini. pada sekitar abad XVIII, terdapat seorang pejuang keturunan Raja Mataram yang memiliki peran penting dalam penyebaran agama Islam di daerah tersebut. Meskipun sampai sekarang, tak seorang pun di Desa Pagagan mengetahui nama asli pejuang tersebut. Namun, mereka akrab menyebutnya sebagai Mbah Jengguk, yang legenda mengatakan bahwa beliau memiliki jenggot yang sangat panjang. kerena kebetulan jenggut beliau sangat panjang menurut ceritanya, 

Suatu hari, Mbah Jengguk secara kebetulan berkelana hingga mencapai suatu tempat yang dipenuhi oleh tumbuhan yang bernama Pegagan. Terpesona oleh keindahan dan kelimpahan tumbuhan tersebut, Mbah Jengguk memutuskan untuk memberi nama desa ini dengan nama Pegagan. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat terbiasa menyebutnya dengan sebutan Pagagan.

Foto Remaja di Masjid

Mbah Jengguk menetap di Desa Pagagan dan melanjutkan misinya dalam menyebarkan ajaran Islam. Beliau tinggal di desa tersebut selama beberapa waktu, memberikan pengajaran dan bimbingan kepada penduduk setempat. Ketika ajalnya tiba, Mbah Jengguk wafat dan makamnya pun ditempatkan di Dusun Nunggunung. Hingga hari ini, masyarakat Desa Pagagan menghormati dan mengenangnya dengan panggilan Bujuk Jengguk.   

Seiring dengan berjalannya waktu, Desa Pagagan berkembang dan membentuk pemerintahan desa. Salah satu tokoh yang dipilih sebagai Kepala Desa pertama adalah Mbah Hayani pada pertengahan abad XVIII. Jabatan kepala desa kemudian dilanjutkan oleh Bapak Ahyak, dilanjutkan oleh anaknya Bapak Asmara, dan kemudian digantikan oleh Bapak Jauhari. Pada tahun 2007, kepemimpinan Desa Pagagan diserahkan kepada Bapak Mohammad Huri, yang masih menjabat hingga hari ini, melayani dan memimpin masyarakat Desa Pagagan dengan penuh dedikasi.

Adapun kepala Desa yang selanjutnya yaitu:

1.     Mbah Hayani                                                  (1936-1944)

2.     Bapak Ahyak                                                  (1945-1962)

3.     Bapak Asmara h                                              (1963-1998)               

4.     Bapak Jauhari                                                 (1999-2007)               

5.     Bapak Mohammad Huri                                 (2007-2013)

6.     Ibu Kholifah                                                   (2013-2019)

7.     Bapak Mohammad Huri                                 (2020-Sekarang)

      Demikian tadi sejarah singkat Desa Pagagan, yang sebenarnya masih banyak lagi.

LETAK GEOGRAFI DESA PAGAGAN

            Desa Pagagan, merupakan suatu daerah yang terletak 15 Km di sebelah selatan kota Pamekasan. Desa Pegagan merupakan wilayah Kecamatan Pademawu dengan jarak 9 km dari Desa Pagagan.

      Letak Desa Pagagan adalah pesisir yang menjadi tanda batas desa yaitu:

1.     Sebelah Barat             : Desa Baddurih

2.     Sebelah Utara             : Desa Jarin

3.     Sebelah Timur             : Desa Majungan

4.     Sebelah Selatan          : Selat Madura

      Desa Pagagan merupakan wilayah Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan. Memiliki luas wilayah 170 ha, yang terdiri dari  30 ha tanah pemukiman, 45 ha. tanah tegal, 23 ha. tanah persawahan, 50 ha. hutang mangrove, dan 22 ha. tambak garam.

      Sebagaimana wilayah Indonesia lainnya, Desa Pagagan beriklim tropis dengan  mempunyai dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau (Jawa: ketigo) yang terjadi antara  bulan April sampai bulan Oktober, dan musim penghujan (Jawa: rendeng) yang terjadi antara bulan November sampai bulan Maret.

DEMOGRAFIS DESA PAGAGAN

Dalam masalah kependudukan Desa Pagagan dihuni oleh 2.430 jiwa yang terdiri dari masyarakat dewasa (laki-laki maupun perempuan), dan anak-anak. Dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 857 kepala keluarga.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.